Review
Tesis:[1]
STILISTIKA
DALAM DRAMA BAJMALIYUN
Judul
Tesis : Gaya Bahasa Dalam Naskah
Drama Bajmaliyun Karya Taufiq Hakim (Analisis Stilistika)
Pengarang : Mohammad Rofiqi, S.S., M.Hum
Penerbit : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2011.
Sekilas
Riwayat Mohammad Rofiqi
Mohammad Rofiqi mengawali dunia pendidikannya di
Pesantren Al-Amien Prenduan, setelah lulus dari program TMI (Tarbiyatul
Muallimin al-Islamiyah) pada tahun 1999, dia melanjutkan studi ke UIN Sunan
Kalijaga dan melabuhkan pilihan belajar di Fakultas Adab dan Humaniora jurusan
Bahasa dan Sastra Arab dan dinyatakan lulus pada tahun 2006. Kemudian
kehausannya menimba ilmu membawanya menjadi Magister Humaniora dari almamater
yang sama serta dengan konsentrasi yang sama pula, yakni Ilmu Bahasa Arab pada
(2011).
Sekarang kesibukannya
masih berkutat di dunia Bahasa Arab dengan menjadi tenaga edukatif di beberapa
lembaga, diantaranya di kajian bahasa UII dan UIN Yogyakarta [3].
Kandungan
Tesis Gaya Bahasa Dalam Naskah Drama Bajmaliyun Karya Taufiq Hakim (Analisis Stilistika)
Unsur bahasa dan sastra pada sebuah karya merupakan unsur penting,
sebab tanpa keduanya takkan muncul sebuah karya. Sastra
tidak akan mungkin diucapkan tanpa bahasa, begitupun bahasa tak menjadi indah
tanpa sastra. Dengan ini lahirlah sebuah karya yang penuh dengan bahasa dan
sastra.
Oleh
karena itu maka penggunaan bahasa dalam sebuah karya akan sangat
menentukan makna karya sastra, jadi
lahirlah kemudian kajian bahasa dalam karya sastra, salah satunya dikenal
dengan istilah stilistika[4].
Stilistika merupakan ilmu yang digunakan untuk
menyelidiki bahasa yang ada dalam karya sastra[5]
.
Stilistika yang dalam bahasa Arab dikenal dengan ilm al-usluub berguna
untuk menyelidiki bahasa yang digunakan dalam menyelami makna karya sastra [6].
Diantara karya
sastra yang dapat di bedah dengan stilistika adalah puisi, prosa dan drama.
Dalam hal ini penulis lebih memilih drama sebagai bahan penelitian, sebab drama
sering lebih dianggap sebagai sarana mengungkapkan perasaan dan pikiran dengan
total, karena dialog yang terjadi harus dilakukan dengan power, akting dan penyesuaian
yang baik dengan teks.
Sebenarnya Bajmaliyun buah karya sastra
drama Taufiq Hakim ini diadopsi dari Pygmalion, karya Ovid, penyair Yunani yang
fenomena[7].
Karya sastra drama ini mengisahkan cerita seorang pemahat hebat yang kemudian
menghasilkan patung cantik dan eksotis, patung yang terbuat dari gading ini
diberi nama Galateya. Pygmalion, sang pemahat menginginkan patungnya hidup
seperti manusia pada umumnya dan kemudian bisa bercinta dengannya.
Perbedaan karya Pygmalion dengan Bajmaliyun adalah Ovid membuat happy
ending, sedangkan Taufiq Hamik membuat sad
ending bahkan menjadi tragedi.
Metodologi Penelitian Yang Digunakan
Adapun metode penelitian yang merupakan kajian
pustaka ini meliputi :
1. Penentuan
Sampel
dan Sumber
Data
a. Sumber Primer
; berisi karya sastra drama Bajmaliyun
b.Sumber
Sekunder ; data di luar Bajmaliyun yang
ada kaitannya dan memiliki
relevansi. Hal ini baik berupa
buku, jurnal dan lain-lain.
2. Pengumpulan Data
a.
Dengan pembacaan dan penghayatan pada data dengan
berulang-ulang dan teliti.
b.
Melakukan pengumpulan
data. Biasanya dengan metode simak dan catat.
3. Klasifikasi
dan Analisis
Data
Klasifikasi dilakukan setelah data terkumpul dan memberikan jawaban pada rumusan masalah, kemudian dilakukan langkah berikuit:
a. Reduksi
data ; proses seleksi, pemfokusan dan
penyederhanaan.
b. Display
data ; menyajikan informasi atau data yang di
temukan.
c. Penarikan
simpulan ; proses esensial karena pada
fase ini kita mesti melakukan penafsiran intelektual pada kesimpulan yang
diperoleh.
Kesimpulan
dan Kritik
Gaya bahasa merupakan
susunan perkataan yang diungkapkan karena perasaan pengarang yang mendalam dan
menimbulkan perasaan yang dalam pula bagi pembaca. Stilistika sebagai ilmu yang
mengupas gaya bahasa akan memberikan penjelasan terkait maksud dari setiap
karya sastra. Dan dengan stilistika juga, kita bisa mengetahui hakikat antara
karya sastra dan karya non sastra karena kedalaman maknanya[8].
Taufiq Hakim yang merupakan
sastrawan besar modern terkadang mencoreng nama besarnya sendiri dengan karya yang
telah pernah ada. Alur cerita, tema, setting, hikmah dan kisah heroik karya Bajmaliyun
dianggap tidak kreatif dan cenderung monoton. Jika di ilustrasikan, hal ini membuat
pembaca lebih memilih setia daripada cantik. Artinya kisah yang disajikan
bisa ditebak.
Metode penelitian yang digunakan
dalam tesis ini adalah metode tradisional dan klasik sehingga tidak memiliki urgensi
untuk melahirkan temuan baru dalam bidang karya sastra, seharusnya semakin berkembangnya
zaman, semakin berkembang pula metodologi penelitian bahasa, dan tidak harus kaku
pada teori bahasa, namun bisa juga menggunakan teori sosial untuk mengetahui
makna sebuah bahasa, melalui psikologibahasa, sosiologibahasa maupun hermeneutika
bahasa misalnya.
[1]Tulisan ini merupakan tugas matakuliah Metodologi Penelitian Bahasa yang
diampu oleh Prof. Dr. H. Taufiq Ahmad Dardiri, SU. pada Program Studi Agama dan
Filsafat, Konsentrasi Ilmu Bahasa Arab, Program Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga, Yogyakarta 2013.
[2]Penulis
Review adalah Mahasiswa semester 1 pada
Program Studi Agama dan FIlsafat, Konsentrasi Ilmu Bahasa Arab, Program
Pascasarajana, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta 2013. Tulisan ini bisa juga dibaca pada blog pribadi penulis di www.abdullahhanani.blogspot.com
[3] Lihat Tesis: Mohammad Rofiqi, Gaya Bahasa Dalam Naskah Drama Bajmaliyun
Karya Taufiq Hakim (Analisis Stilistika), (Yogyakarta: UIN Suka Press, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
huh,