Beasiswa?kenapa tidak...

 Pusat Info Beasiswa

Kamis, 25 Maret 2010

Tugas Sharf 2

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Man arafa lughata qaumin salima min mukrihim”

Sepenggal kata diatas merupakan segelintir dalil yang bisa memotifasi kita untuk belajar khazanah sebuah bahasa dan utamanya bahasa surga yaitu bahasa arab sebab sebagai pondasi keilmuan kita yang memang mayoritas bersumberkan bahasa arab sebagaimana disyairkan : kay yafhamu ma`aniya al qur`ni wa as sunnati daqiatil ma`ani

Makalah sederhana ini merupakan kumpulan sedikit keterangan tentag Isim Jamid, Musytaq dan Mashdar, dengan modifikasi pengenalan definisi, ciri – ciri, contoh dan pembaginnya

Materi ini semoga menjadi secercah jalan untuk bisa menguasai atau paling tidak untuk mengetahui kaidah bahasa, karena hal ini merupakan anjuran salafunasshalih

Semoga bermanfaat

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan makalah ini adalah sebagai berikut

1. Apakah pengertian umum dari Isim Jamid ?

2. Apakah pengertian umum dari Isim Musytaq ?

3. Apakah pengertian umum dari Isim Mashdar ?

C. Tujuan Masalah

Dengan memperhatikan rumusan masalah tersebut, jadi tujuan makalah ini adalah memberikan pemahaman tentang

1. pengertian umum dari Isim Jamid

2. pengertian umum dari Isim Musytaq

3. pengertian umum dari Isim Mashdar




BAB II

Penjelasan

1. Isim Jamid

A. Definisi Isim Jamid

Menurut istilah Isim Jamid (جَامِد اِسْم) adalah Isim yang tidak terbentuk dari kata lain[1]. Isim Jamid merupakan isim yang (dari sononya) memang dijadikan untuk menyebut suatu nama tertentu, bukan diambil dari perubahan bentuk dalam tashrifan.

Contohnya كرسي, سبّورة, جدار.

Kata-kata ini digunakan untuk menyebut kursi, papan tulis dan dinding. Jadi bila kita mencari Dalam deretan perubahan tashrif tidak akan ditemukan kata tersebut. Inilah yang disebut Isim Jamid.

B. Ciri – Ciri Isim Jamid

Ciri – ciri Isim Jamid ialah :

Ø Terdiri dari kata benda yang baku, artinya tidak diambil dari F`iil atau Mashdar

Ø Berbentuk nama orang, benda, tempat, petunjuk, ganti maupun kata sambung

C. Pembagian Isim Jamid

Isim Jamid terbagi menjadi dua bagian :

a) Isim Dzat ذَات اِسْم atau sering pula disebut Isim Jins جِنْس اِسْم

Contoh: رَجُلٌ = orang, أَسَدٌ = singa, نَهْرٌ = sungai

b) Isim Ma`na مَعْنَى اِسْم

Contoh: عِلْمٌ = ilmu, عَدْلٌ = keadilan, شَجَاعَةٌ = keberanian


2. Isim Musytaq

A. Definifi Isim Musytaq

Isim Musytaq yaitu isim yang digunakan untuk menyebut suatu nama tertentu, dan diambil dari perubahan bentuk dalam tashrifan[2]. Misalnya كتاب كاتب مكتوب مكتب yang digunakan untuk menyebut tulisan, penulis, yang ditulis, tempat menulis yang terambil dari perubahan dalam tashrifan كتب يكتب كتاب كاتب مكتوب مكتب. Inilah yang disebut Isim Musytaq

B. Ciri – Ciri Isim Musytaq

Ciri – ciri Isim Musytaq adalah :

Ø Terdiri dari kata benda yang diambil dari fi'il

Ø menunjukkan sifat dan pelaku

C. Pembagian Isim Musytaq

Isim Musytaq memiliki bagian sebagai berikut :

a) Isim Fa'il فَاعِل اِسْم atau Pelaku (yang melakukan pekerjaan).

Isim Fa'il ada dua wazan (pola pembentukan) yaitu:

فَاعِلٌ bila berasal dari Fi'il Tsulatsi (Fi'il yang terdiri dari tiga huruf)

مُفْعِلٌ bila berasal dari Fi'il yang lebih dari tiga huruf

Fi'il

Isim Fa'il

يَعْلَمُ - عَلِمَ = mengetahui

عَالِمٌ = yang mengetahui

يَنَامُ - نَامَ = tidur

نَائِمٌ = yang tidur

أَسْلَمَ - يُسْلِمُ = menyerah

مُسْلِمٌ = yang menyerah

أَنْفَقَ - يُنْفِقُ = berinfak

مُنْفِقٌ = yang berinfak

Disamping itu dikenal pula istilah bentuk Mubalaghah مُبَالَغَة dari Isim Fa'il yang berfungsi untuk menguatkan artinya[3]. Contoh:

Fi'il

Isim Fa'il

Isim Mubalaghah

عَلِمَ-يَعْلَمُ

عَالِمٌ

عَلِيْمٌ / عَلاَّمٌ = yang sangat mengetahui

غَفَرَ-يَغْفِرُ

غَافِرٌ

غَفُوْرٌ / غَفَّارٌ = yang suka mengampuni

b) Sifat Musyabbahah مُشَبَّهَة صِفَة ialah Isim yang menyerupai Isim Fa'il tetapi lebih condong pada arti sifatnya yang tetap. Misalnya:

Fi'il

Isim Fa'il

Sifat Musyabbahah

فَرِحَ-يَفْرَحُ = senang

فَارِحٌ

فَرِحٌ = orang senang

عَمِيَ-يَعْمَى = buta

عَامِيٌ

أَعْمَى = orang buta

جَاعَ-يَجُوْعُ = lapar

جَائِعٌ

جَوْعَانٌ = orang kelaparan

c) Isim Maf'ul مَفْعُوْل اِسْم yaitu Isim yang dikenai pekerjaan.

Fi'il

Isim Maf'ul

يَغْفِرُ - غَفَرَ = mengampuni

مَغْفُوْرٌ = yang diampuni

يَعْلَمُ - عَلِمَ = mengetahui

مَعْلُوْمٌ = yang diketahui

يَبِيْعُ - بَاعَ = menjual

مَبِيْعٌ = yang dijual

d) Isim Tafdhil تَفْضِيْل اِسْم ialah Isim yang menunjukkan arti "lebih" atau "paling". Wazan (pola) umum Isim Tafdhil adalah: أَفْعَلُ . Contoh:

Isim Fa'il

Isim Mubalaghah

Isim Tafdhil

عَالِمٌ

عَلِيْمٌ = sangat mengetahui

أَعْلَمُ = yang lebih mengetahui

كَابِرٌ

كَبِيْرٌ = sangat besar

أَكْبَرُ =yang lebih besar

قَارِبٌ

قَرِيْبٌ = sangat dekat

أَقْرَبُ = yang lebih dekat

Disamping itu karena pengaaruh qawaid terdapat pula bentuk yang sedikit agak berbeda, seperti:

Sifat Musyabbahah

Isim Tafdhil

شَدِيْدٌ = yang sangat

أَشَدُّ = yang lebih sangat

حَقِيْقٌ = yang berhak

أَحَقُّ =yang lebih berhak

e) Isim Zaman زَمَان اِسْم yaitu Isim yang menunjukkan waktu dan Isim Makan

مَكَان اِسْم yaitu Isim yang menunjukkan tempat.

Fi'il

Isim Zaman/Makan

يَكْتُبُ- كَتَبَ = menulis

مَكْتَبٌ = kantor

لَعِبَ يَلْعَبُ =bermain

مَلْعَبٌ = tempat bermain

سَجَدَ يَسْجُدُ =bersujud

مَسْجِدٌ = masjid

وَلَدَ يَلِدُ =melahirkan

مَوْلِدٌ = hari kelahiran

f) Isim Alat آلَة اِسْم yaitu Isim yang menunjukkan alat agar digunakan untuk melakukan suatu Fi'il [4]

Fi'il

Isim Alat

فَتَحَ يَفْتَحُ = membuka

مِفْتَاحٌ = kunci

وَزَنَ يَزِنُ = menimbang

مِيْزَانٌ = timbangan

جَلَسَ يَجْلِسُ = duduk

مَجْلِسٌ = tempat duduk


3.Isim Mashdar

A. Definisi Isim Mashdar

Kata yang dibaca nashab dan jatuh pada urutan ketiga dari tashrif serta berfungsi sebagai maf``ul muthlaq[5] (isim mashdar yang disebutkan untuk menekankan perbuatan, atau menjelaskan jenis atau bilangannya). Contoh : حفظتُ الدرسَ حـِفظاً = Saya benar-benar menghafal pelajaran.




BAB III

Kesimpulan

Jika Isim itu adalah Isim Jamid maka cara membacanya hanya bisa diketahui dari dengan harokat apa orang yang punya bahasa itu membaca. Artinya dapat ditelusuri cara membacanya melalui kamus. Atau jika kata itu adalah kata yang sudah sering didengar pengucapannya, maka cara bacanya sesuai apa yang pernah didengar itu. Ini yang disebut sima’I سماعيّ,

Sebagai perbandingan, beras yang sudah dimasak oleh orang jawa disebut dengan sego. Pengucapan sima’i tulisan itu dari orang Cirebon (Jawa Barat) diucapkan dengan sega` tetapi oleh orang Lamongan (Jawa Timur) diucapkan dengan sego. Sebagai perbandingan lain adalah kata yang tanpa harokat dan dibaca dengan sima’i-nya adalah BLS (dalam bahasa sms). Huruf-huruf itu akan dibaca dengan balas bukan dengan blas atau bulus. Seperti itulah Isim Jamid

Namun Jika Isim itu adalah Isim Musytaq maka cara membacanya dapat diketahui dengan melihat bentuk kalimat (sighot) dalam deretan tashrifan. Misalnya tulisan كاتب adalah serupa dengan bentuk فاعل dalam deretan tashrifan sehingga akan dibaca كَاتِبٌ. Kata مكتوب sama dengan مفعول maka akan dibaca مَكْـتُوبٌ. Hanya saja bentuk terbanyak dalam Isim Musytaq adalah Masdar yang variasinya sangat banyak, meski tetap dapat dilacak bentuk dan cara bacanya[6].





[1] Taufiqul Hakim, Amtsilaty, (Jepara: PP. Darul Falah Press, 2003) Halaman 25

[2] Ibid hal. 26

[3] Keterangan dari dosen sharf semester 1 H.A. Syaikhu, MA (Tt)

[4] Taufiq, Op.Cit

[5] Moch. Anwar, Ilmu Nahwu, (Bandung: Algensindo, 2008) Hal. 132

[6] Paper ini bisa di download pada website penulis : www.abdullahhanani.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

huh,