Beasiswa?kenapa tidak...

 Pusat Info Beasiswa

Senin, 29 November 2010

Meraih Kemenangan Yang Kamil

Islam mempunyai dua hari kemenangan atau yang sering disebut dengan hari raya, yakni hari raya ied al-fithr dan Ied al-adha. Pertama adalah ied al-fithr yang merupakan kemenangan ummat islam setelah melaksanakan puasa selama satu bulan pada syahr ramadhan dan yang kedua adalah ied al-adha yang merupakan cermin dari kemenangan Nabi Ibrahaim As ketika diuji dengan perintah untuk menyambelih putranya yaitu Nabi Ismail As

Tentunya dua kemenangan ini tidak diraih dengan mudah, namun harus di raih dengan perjuangan yang membara seperti menahan lapar,dahaga, amarah dan menjaga nafs al-hayawani kita ketika bulan ramadhan. Adapun ketika meraih kemenangan ied al-adha hendaknya kita merenungi ayat innama amwalukum wa auladukum fitnah yang artinya adalah sesengguhnya harta-harta dan anakmu itu adalah cobaan dari Allah SWT. Nabi Ibrahim berhasil melaluinya dengan kesabaran yang kamil hingga akhirnya sang Ismail muda dig anti dengan domba. Sebenarnya hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa Ismail diganti dengan domba?tidak unta ataupun sapi? Jawabannya adalah sebagai lambang toleransi dari ekonomi dan keadaan ummat dunia

Selanjutnya, perlu kita ketahui bahwa seperti halnya shalat jumat hari raya memiliki unsur khutbah karena hal ini sebagai pengganti dari at-tahiyyat seperti pada shalat wajib kita. Sebab fungsinya adalah untuk menutupi sepuluh lubang yang ada padi diri manusia. Maka wajib hukumnya bagi kaum muslim mendengarkan khutbah pada shalat ijtima`I ini

Junaid al Baghdadi berkata bahwa ada empat sifat yang akan membuat kita diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Pertama adalah al-halim yang artinya sabar di atas sabar. Pengertiannya kita tidak hanya sabar saja namun perlu merefleksikan arti sabar dengan menuangkan nilai-nilai semangat dalam hidup kita, as-syaikh Muhammad bin Ismail berkata sabar memiliki tiga tingkat. Yang pertama adalah sabar ketika melakukan perintah Allah seperti shalat, puasa, zakat dan lainnya, jika kita melakukan hal ini maka kita akan mendapatkan ganjaran sebesar 300 derajat sabar. Kedua adalah sabar terhadap larangan Allah seperti zina, mencuri dan lainnya, jika kita melakukan hal ini maka ganjarannya berlipat menjadi 600 derajat. Ketiga adalah sabar terhadap ujian yang diberikan oleh Allah seperti kehilangan orang yang kita cintai, hal ini pahalanya mencapai 900 derajat karena sangat menguji kesabaran kita

Sifat yang kedua adalah at-tawadhu` yang artinya rendah hati. Pengertiannya rendah hati adalah legowo bukan merasa pesimisme. Jadi dalam menjalani hidup kita harus selalu memandang optimimis segala hal karena ingatlah bahwa kehidupan itu butuh perjuangan. Maka untuk itu kita harus ingat betapa sulitnya orang tua kita saat melahirkan, beliau berjuang mengorbankan nyawanya untuk melahirkan kita dan mestinya kita harus ‘bangun’ dan bersemangat menjalani hidup ini jika tidak maka kita berdosa pada orang tua yang telah berjibaku saat proses kelahiran kita bahkan dosa pula pada Allah karena secara tidak langsung sebenarnya kita sudah berjanji untuk hidup sukses kepadaNya ketika di Tanya Alastu birabbikum? Qalu bala syahidna…..

Yang ketiga adalah as-sakho yang artinya pemurah. Pengertiannya kita wajib memberikan apapun yang dibutuhkan oleh ummat demi kebaikan bersama. Dalam hidup kita tentunya akan lebih berwibawa orang yang pemurah dari pada kikir. Inilah salah satu buktinya

Sifat terakhir adalah khusnul khuluq yang artinya bagus budi pekertinya. Pengertiannya adalah diharuskan bagi semua insane untuk memiliki peragai yang baik sebab jika kita baik pada seseorang maka orang tersebut pasti akan menyikapi kita dengan baik pula

Nah,empat sifat ini tidak hanya harus dimiliki kaum laki-laki karena perempuan juga sangat vital perannya bagi kehidupan kita. Contoh kecilnya adalah bagaimana Rasul menjadikan Aisyah, Fatimah dan Hafsoh sebagai para panglima perang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

huh,