Beasiswa?kenapa tidak...

 Pusat Info Beasiswa

Kamis, 28 November 2013




Bahasa Arab ; Tidak Sekedar Bahasa Surga, Tapi Bahasa Dunia


Pendahuluan
            Sejak lama, bahasa Arab adalah bahas internasional sebab semenanjung Arab merupakan pusat perdagangan yang sering dilalui oleh para saudagar dari belahan dunia manapun, seperti pedagang dari China, Syams, Byzantium dan Romawi.
            Maka lazimlah bila penyebaran bahasa Arab sangat pesat, selain karena jalur perdagangan, faktor keberadaan Ka`bah yang fenomenal yang sering dikunjungi wisatawan saat itu tidak kalah dengan sekarang. Artinya Bahasa Arab merupakan bahasa wisata juga. Terlebih lagi setelah Islam datang dan pondasi ajarannya memproklamirkan diri dengan bahasa Arab.
            Akan tetapi, Arab yang sangat luas tentulah memberikan pengaruh pada varian bahasa, terutama perbedaan dialek antara wilayahnya.

Menguasai Bahasa Arab Seperti Menguasai Dunia
            Di masa Jahily, tidak ada kemahiran yang bisa melebihi kemampuan berbahasa Arab, bahkan para raja di seluruh dunia berusaha belajar bahasa Arab melalui penerjemah pribadi kerajaan, sebab banyak kepentingan yang harus dilalui melalui bahasa Arab.
            Seperti di singgung pada pendahuluan tulisan ini, yang menyebutkan bahwa perdagangan dan wisata merupakan magnet tersendiri bagi kehidupan dunia. Selain itu tradisi dunia yang sedang ekstrim dengan romantisme sastra juga berawal dari Arab, dimana pasar Ukazz dan beberapa lingkaran penyair menjadi kiblat bagi penikmat sastra. Dan kebudayaan memiliki juru bicara yang pandai merupakan kewibawaan tersendri bagi setiap kabilah.
            Maka saat itu, bahasa Arab mencapai puncaknya, bahasa Arab menjadi primadona dan bahasa Arab bahkan terkadang menjadi sangat angkuh karena siapa yang tak menguasainya akan terpojok dan tak bertuan.

Bahasa Arab Yang ‘Melangit’
            Pasca menyebarnya Islam diseantero alam, bahkan sepertiga dunia. Bahasa Arab semakin besar. Faktornya ialah karena setiap nash dan apapun yang ‘berbau’ Islam pasti menggunakan bahasa Arab. Terlebih ketika Rasul bersabda ; Aku mencintai bahasa Arab karena aku adalah orang Arab, dan karena Quran diturunkan dalam bahasa Arab, Serta karena ahli surga kelak akan berbahasa Arab. Tidak hanya itu, ada juga qaul yang berkata ; Ta`aalumul arabiyyata, waallimuuhannaas. Belajarlah bahasa Arab, maka engkau pasti menjadi manusia paling berintelektual.
            Puncaknya, bahasa Arab merajalela saat masa dinasti Umayyah, dimana semua unsur yang ada harus menggunakan tradisi Arab, mulai dari penggunaan bahasa resmi, bahkan pejabat negarapun harus berasal dari orang Arab.
            Pada era ini pula muncul langkah penerjemahan semua disiplin keilmuan kedalam bahasa Arab, sehingga sumber ilmu yang berasal dari berbagai bahasa telah dimiliki dan bisa dipelajari dengan bahasa Arab.
            Ilmuan dan pustaka Arab meroket, sampai hari ini banyak tokoh dan teks Arab yang berasal dari generasi Umayyah ini masih lestari dan menjadi pijakan dalam aspek intelektual muslim dan Barat.
            Namun, perlu diketahui, bahwa Arab tetaplah Arab yang angkuh, Arab yang berlomba-lomba untuk saling menguasai bahkan dalam aspek bahasa. Sehingga kemunculan varian bahasa Arab menjadi corak tersendiri. Ada dialek Yaman, dialek Mesir dan Hijaz.
            Dan dengan asbab perbedaan itu, serta seiring kemajuan tekhnologi dan perkembangan zaman, bahasa Arab mulai renta, sudah seperti harimau yang tak bertaring, sebab generasi muslim tidak lebih maju, mereka terkesan defensif, tidak seagresif ilmuan Barat yang terus membara dalam mencari kemajuan dan menciptakan peradaban.

Penutup
            Perlu kiranya penulis mengutip perkataan Adams, dia menyatakan bahwa apapun yang ada di dunia ini, baik peradaban, ekonomi, kekuasaan dan lain-lain akan berjalan diatas 4 rel kehidupan. Yakni lahir, berkembang, jaya dan mati. Begitupula bahasa Arab dengan segala kebesarannya. Entahlah kita berada pada rel ke berapa, perlu di catat oleh sejarah esok.

Daftar Bacaan
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam  (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1998)
Burhan Djamaluddin, Sejarah Sastra Arab  (Surabaya : Adab Prees, 1999)
Djuwairiyah Dahlan, Tarikh Adab Araby  (Surabaya : Jauhar, 2010)
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

huh,