Lemahnya pemahaman terhadap kenyataan sejarah dan sunnatullah dalam kehidupan
Kurang maksimalnya pemahaman terhadap pandangan hidup, sejarah, dan ketetapan Allah pada makhluknya memiliki dampak menginginkan suatu kenyataan yang tidak ada, menjadikan kebohongan menjadi fakta, terlalu meagandalkan imajinasi sehingga terkesan berhayal dan memahami sebuah realita tanpa adanya kebenaran hakiki serta menafsirkan pengetahuan dengan adanya misi yang tersimpan dalam benaknya bahkan tidak dengan dasar – dasar hukum syari`at yang sesuai. Hal ini terjadi sebab adanya keinginan mengubah pemikiran, budaya, akhlak, sosial, politik, dan ekonomi pada masyarakat karena adanya misi dan kepentingan tersendiri jadi tidak lagi melihat kebenaran yang ada apalagi bernilai li i`lai kalimatillah
Nah, jika terjadi perisriwa seperti yang telah disebutkan maka akan dikatakan hanya bisa berkata tanpa menunjukkan adanya langkah yang positif sehingga akan lahir istilah Junun
Padahal jika kita bercermin pada perjuangan nabi di Mekkah selama tiga belas tahun yang tidak hanya berdakwah namun juga mendidik walaupun dengan keadaan kemusyrikan terjadi disekeliling beliau bahkan ada 360 patung berhala di wilayah ka`bah namun nabipun tetap melakukan thawaf tanpa peduli pada patung – patung itu dengan penuh kesabaran tanpa sedikitpun berinisiaif memugar sesembahan kaum musyrik tersebut karena apabila nabi dan para sahabat menghancurkan maskot orang – orang kafir itu pasti akan terjadi prahara yang besar dikemudian hari
Maka strategi nabi adalah dengan cara pendekatan secara tauhidi, senantiasa mengajak supaya hati mereka lebih bertaqwa, meninggalkan kebiasaan – kebiasaan Su`i dan melancarkan barisan prajurit yang disiagakan untuk memerangi golongan – golongan yang melawan hingga pada akhirnya bisa meluluhkan kepercayaan mereka terhadap islam, usaha kerah nabi tidak cukup hanya disitu, namun beliau juga menganjurkan kesabaran pada sahabat – sahabatnya. Dari sinilah lahir ni`matul ummah
Contoh kesabaran nabi yang benar – benar halim bisa dilihat ketika ada seorang sahabat mengusulkan usulan pada nabi untuk melawan dan memerangi orang – orang kuffar yang selalu menginjak harga diri kaum muslimin akan tetapi beliau tidak memberikan idzin sampai akhirnya turunlah firman Allah SWT untuk Qital
Asbabun nuzul dari firman Allah yang menganjurkan untuk memerangi kaum yang bathil ini terjadi ketika Amr bin Yasir dan kedua orang tuanya betul – betul disiksa secara tidak manusiawi dan ketika bertemu dengan Nabi Muhammad SAW beliau memberikan `api semangat` yang menumbuhkan keimanan dengan bersabda “ Sesungguhnya balasanmu adalah surga ” , setelah itu turunlah ayat Allah yang berhubungan dengan perang yang artinya yaitu :
"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu"
Nah, jika terjadi perisriwa seperti yang telah disebutkan maka akan dikatakan hanya bisa berkata tanpa menunjukkan adanya langkah yang positif sehingga akan lahir istilah Junun
Padahal jika kita bercermin pada perjuangan nabi di Mekkah selama tiga belas tahun yang tidak hanya berdakwah namun juga mendidik walaupun dengan keadaan kemusyrikan terjadi disekeliling beliau bahkan ada 360 patung berhala di wilayah ka`bah namun nabipun tetap melakukan thawaf tanpa peduli pada patung – patung itu dengan penuh kesabaran tanpa sedikitpun berinisiaif memugar sesembahan kaum musyrik tersebut karena apabila nabi dan para sahabat menghancurkan maskot orang – orang kafir itu pasti akan terjadi prahara yang besar dikemudian hari
Maka strategi nabi adalah dengan cara pendekatan secara tauhidi, senantiasa mengajak supaya hati mereka lebih bertaqwa, meninggalkan kebiasaan – kebiasaan Su`i dan melancarkan barisan prajurit yang disiagakan untuk memerangi golongan – golongan yang melawan hingga pada akhirnya bisa meluluhkan kepercayaan mereka terhadap islam, usaha kerah nabi tidak cukup hanya disitu, namun beliau juga menganjurkan kesabaran pada sahabat – sahabatnya. Dari sinilah lahir ni`matul ummah
Contoh kesabaran nabi yang benar – benar halim bisa dilihat ketika ada seorang sahabat mengusulkan usulan pada nabi untuk melawan dan memerangi orang – orang kuffar yang selalu menginjak harga diri kaum muslimin akan tetapi beliau tidak memberikan idzin sampai akhirnya turunlah firman Allah SWT untuk Qital
Asbabun nuzul dari firman Allah yang menganjurkan untuk memerangi kaum yang bathil ini terjadi ketika Amr bin Yasir dan kedua orang tuanya betul – betul disiksa secara tidak manusiawi dan ketika bertemu dengan Nabi Muhammad SAW beliau memberikan `api semangat` yang menumbuhkan keimanan dengan bersabda “ Sesungguhnya balasanmu adalah surga ” , setelah itu turunlah ayat Allah yang berhubungan dengan perang yang artinya yaitu :
"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
huh,