Maka berikut adalah definisi sastra, masyarakat dan budaya :
b. Masyarakat
Masyarakat dalam kajian ini ditekankan sebagai penikmat dan komentator sastra melalui budaya natural alami berdasarkan lingkup sosial didalamnya. Sebab bagaimanapun nilai-nilai kemayarakatan minimal akan dicerminkan dan diekspresikan oleh sastrawan
Ciri - ciri masyarakat adalah
1. Berangotakan minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama, menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan
c. Budaya
Budaya maupun kebudayaan sangat erat kaitannya dengan bahasa, kepercayaan, nilai, norma, perilaku dan bahkan obyek material yang di wariskan dari suatu generasi ke generasi berikutnya
Maka untuk memahami budaya kita harus melihat sistem ide gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi social, religi, seni, sastra dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat
B. Hubungan (Keterkaitan) Antara Sastra, Masyarakat dan Budaya
Keterkaitan antara sastra dan masyarakat bisa kita lihat dari sudut pandang terkecil, ilustrasinya yaitu pertama, sastra merupakan keindahan yang diungkapkan dengan bahasa yang pendengar, penikmat, konsumen dan penerimanya adalah masyarakat. Kedua, sastrawan atau penyair adalah bagian dari masyarakat dan mendapat pengakuan dari masyarakat pula. Maka beberapa ahli menuturkan hubungan antara sastra dan masyarakat bisa dilihat dari ciri-ciri :
1. Sastra dipelajari berkaitan dengan masyarakat
2. Sastra terjadi dalam konteks sosial
3. Sastra mencerminkan dan mengekspresikan kehidupan bermasyarakat
4. Sastra hanya berkaitan kemasyrakatan seperti percintaan, ekonomi dan politik
5. Memakai istilah yang mengacu pada berbagai aktifitas masyarakat
Hubungan Antara Sastra dan Budaya
Bila kita pernah mengkaji novel masyhur Siti Nurbaya karya Marah Rusli, maka secara otomatis akan bisa memahami hubungan keterkaitan antara sastra dan budaya. Mengapa? Sebab novel klasik ini mampu membuka pola pikir masyarakat kita yang sejak zaman dahulu mengenal budaya kawin paksa. Novel tersebut memberikan kesan kepada pembaca bahwa kawin paksa merupakan suatu hal yang negatif. Banyak hal-hal negatif yang muncul akibat proses kawin paksa.Nah, maka dengan adanya novel tersebut pola pikir masyarakat cenderung berubah. Terutama dalam segi kehidupan berkeluarga.
Sebagai masyarakat Indonesia, tentunya kita pernah mendengar istilah ‘jam karet’ yang mana asumsinya adalah waktu yang terus-menerus molor. Ini merupakan contoh kecil hubungan antara masyarakat dan budaya di Indonesia, sebab bila bercermin pada negara lain, bisa dipastikan budaya (baca : kebiasaan) seperti ‘jam karet’ dipastikan tidak ada. Kenapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya jelas karena antara kebiasasaan masyarakat yang bertele-tete sudah ‘membumi’ pada budaya kita. Jadi hal ini sesuai dengan teori ilmuwan Linguistik Edward Sapir bahwa budaya masyarakat bisa dipastikan dengan kebiasaannya